Tuesday, April 30, 2013

Berbagilah tanpa terlelah ...

Aktif melakukan aksi-aksi sosial kemanusiaan tak membuat para pegiat BERBAGI puas. Mereka pun sudah mendapat kepercayaan dari banyak pihak untuk menyalurkan bantuan-bantuan kemanusiaan ke daerah bencana atau kalangan yang membutuhkan. Itu pun belum memuaskan. Lantas apa yang dicari? “BERBAGI baru akan dikatakan berhasil jika teman-teman terinspirasi untuk melakukan berbagi dimulai dari diri mereka sendiri,” tulis Ina Madjihan, pendiri BERBAGI, dalam surelnya. Lebih lanjut Ina menandaskan, BERBAGI adalah gerakan yang berupa ajakan untuk melakukan kebaikan. Parameter keberhasilannya adalah banyaknya hati yang tergerak untuk melakukan kebaikan. “Jika kemudian kami dipercaya, itu hanya efek samping saja,” katanya. Kegiatan BERBAGI pun ke ujungnya dimaknai bukan lagi pertandingan, capaian, atau pembuktian. “Ini adalah jati diri setiap ciptaan Tuhan,” kata Ina. Seperti matahari yang terus berbagi manfaat dari sinarnya, seperti udara yang berbagi agar manusia terus lestari. “Tuhan saja berbagi,” kata Ina.” Berbagi kesempatan hidup, berbagi nafas, berbagi tiap detak jantung dan tiap tetes darah yang mengalir dalam partikel-partikel tubuh kita.” “Tersanjung tapi berat, menjaga niat agar tetap lurus, menjaga hati agar tidak menjadi sombong terhadap pencapaian,” tuturnya. Menurutnya, penghargaan tertinggi nanti jika niat dan hati tetap terjaga, sebelum penghargaan tertinggi di depan penilaian Alloh SWT. Yayasan Pandawa Nusantara ... Epos For Indonesia ...

Monday, April 29, 2013

“PAY IT FORWARD”

Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film “PAY IT FORWARD” bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak jemu-jemu berbuat baik Editkepada orang lain. Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: “PAY IT FORWARD” Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya dipinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal. Percobaanpun dimulai : Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor. Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya “PAY IT FORWARD, MOM” Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan :”PAY IT FORWARD, MOM” Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan : “PAY IT FORWARD, SON”. Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis kecil : “PAY IT FORWARD, SIR” Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan:”PAY IT FORWARD” Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah “PAY IT FORWARD” tersebut, jiwa kewartawanannya mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut. Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, Si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih. Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain. Mungkinkah saat kita terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan di dalam hidup kita, dan kita bertanya-tanya kepada Tuhan bagaimana cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepadaNya, jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: “PAY IT FORWARD to OTHERS around YOU (Teruskanlah itu kepada orang lain yang ada disekitarmu)” Read more: http://www.resensi.net/pay-it-forward/2010/03/#ixzz2Ro8GaRza

Tuesday, March 5, 2013

Sejuta Motivasi Anak Negeri ( Epos for Indonesia )

epos for indonesia 2012.wmv

Thursday, July 12, 2012

Menjaga Api Semangat

Ternyata bukan hal mudah menyediakan “Writing Time”. Rasanya selalu saja ada kendala. Pekerjaan menumpuk, menjawab permintaan penawaran, menelpon balik miscall, menjawab sms, mereview pekerjaan, memikirkan pengembangan produk, menerima tamu teman-teman yang mau jalan-jalan ( karena usaha kami memang di bidang travel wisata dan event organizer ), mengatur ini dan itu, ….sehingga rasanya 24 jam waktu terlalu cepat berlalu. Itupun hasil pekerjaan ternyata masih belum maksimal. Banyak deadline meleset, mereschedulle meeting, mereschedulle reply email yang sudah dijanjikan. Singkat kata, setiap hari penuh dengan kesibukan. Lalu kapan mulai menulis? Segudang ide ada di kepala, seakan-akan hendak tumpah ruah, namun kadang belum sempat menuangkannya, sudah tertimpa ide lain. Terpikir juga bagaimana orang-orang hebat/sibuk menyempatkan waktu untuk menulis? Pak Habibie, Pak Amien Rais, Cak Nur Alm dst….serta para penulis hebat seperti Pak Rhenald Kasali, Ahmad Fuadi, Andrea Hirata, dll..Mereka punya waktu yang sama, 24 jam. Namun mereka mampu menggoreskan pena dan menghasilkan karya-karya besar, dan terbukti telah lebih banyak menularkan pengaruh/pikiran positif bagi para pembacanya… Tayangan Kick Andy edisi tadi malam, 24 Juni 2011 turut mewarnai pikiran saya hari ini. Prof Drs. Irwanto, PHD, adalah seorang penyandang cacat, karena korban malapraktik seorang dokter. Sebelum mengalami cacat fisik, dimana separuh badannya lumpuh total, beliau adalah dosen yang membawahi 1 jurusan di Universitas Atmajaya. Cobaan maha berat yang menimpa beliau tidak lantas membuatnya menyerah dan berhenti berkarya. Sebagai manusia, memang benar, beliau mengakui sempat stress berat. Mengurung diri di kamar, mengunci jendela dan menutup gorden, berharap Tuhan segera mengambil nyawanya. Beliau benci kepada Tuhan, kepada dokter yang telah membuat kesalahan fatal, dan juga benci kepada diri sendiri. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, karena beliau terus berfikir untuk dapat menolong dirinya sendiri. Dari hasil perenungan di tengah doa kepasrahan kepada Tuhan, beliau mulai menyadari bahwa jika kondisi badan mulai membaik, dan beliau dapat berjalan dengan kursi roda pun, seharusnya masih bisa “survive” dan melanjutkan hidup dengan terus berkarya. Akhirnya mulailah berdamai dengan diri sendiri. Mencoba berpositif thinking pada Tuhan, memaafkan dokter yang telah berbuat salah, dan menyemangati diri sendiri untuk meneruskan hidup seperti sebelumnya. Seperti mendapat sebuah mujizat, begitu beliau memaafkan semua, dan bertekad untuk melihat kedepan saja, tanpa harus menengok lagi ke belakang, maka kondisi badan berangsur-angsur membaik. Para dokter di Singapura, tempat beliau dirawat, menemukan bahwa otot di ususnya dapat bergerak, tepat sesaat setelah Pak Irwanto merasakan dadanya lega karena telah dapat memaafkan dan menerima keadaan. Meski akhirnya harus berjalan di atas kursi roda, namun beliau bersyukur karena masih diberi kehidupan olehNya hingga saat ini. Saat ini Pak Irwanto sudah aktif kembali di kampus, dan memegang peran yang lebih dari sebelum beliau sakit. Jika dahulu beliau hanya membawahi 1 jurusan, maka sekarang membawahi 3 jurusan di Universitas Indonesia & Universitas Atmajaya. Selain itu, beliau juga banyak menjadi pembicara di berbagai seminar di dalam dan luar negeri, aktif di berbagai organisasi sosial, serta banyak membuat tulisan di berbagai media. Beliau juga sedang membuat film yang kelak akan menginspirasi para penyandang cacat. Suatu karya yang luar biasa bagus tentunya. Dan bagi siapa saja yang menyaksikan tayangan Kick Andy tadi malam, saya rasa semua orang akan simpati dan mengagumi kehebatan beliau. Menyadari bahwa Allah telah menjadikan kita makhluk sempurna bernama otak. Yang dengannya kita dapat berfikir dan memecahkan segala persoalan hidup. Tayangan yang sangat inspiratif. Ini adalah bukti nyata bahwa setiap kita dikendalikan oleh pikiran kita. Ternyata kondisi fisik seburuk apapun juga bukanlah halangan, karena pikiran kita tetap bebas berkelana, menciptakan ide dan karya. Dan sebenarnya masih banyak contoh lain yang seharusnya kita ingat. Bahwa saat Bung Karno dipenjara, beliau pun menulis dan bahkan membuat buku. Semakin menggarisbawahi bahwa bagaimanapun keadaan kita saat ini, apa yang akan kita lakukana adalah hasil buah pikiran kita. Menjaga api semangat waktu demi waktu adalah kunci agar kita dapat berbuat lebih banyak. Jika misi besar kita adalah menjadi manusia yang bermanfaat bagi sebesar-besar umat, maka semangat juang itulah yang harus selalu kita pupuk. Nah salah satu langkah kecil yang dapat kita mulai adalah dengan menuangkan ide dan gagasan kita ke dalam tulisan…sambil terus mempraktekkannya dengan karya nyata.

Thursday, January 19, 2012

Mengemis, karena untuk BERBAGI ..

Terseok-seok di antara kendaraan dengan alat bantu berjalan, sambil meminta uang receh dan menawarkan koran gratis sebagai imbalan, sulit untuk percaya bahwa pria ini pernah dikenal sebagai “The World’s Foremost Authority”. Profesor Irwin Corey, komedian, aktor dan aktivis politik sayap kiri, b
erjalan-jalan di sepanjang Manhattan’s East 35th Street setiap hari, tujuh hari seminggu, selama 17 tahun terakhir.
Tentu saja Profesor Corey – yang telah menikmati karir panjang dan terkenal antara lain di Broadway, televisi, teater dan klub komedi – tidak membutuhkan uang. Ia bahkan bukan tunawisma, meskipun penampilannya berantakan, kurus. Ia punya sebuah apartemen di kawasan kaya New York yang ia yakin nilainya mencapai 3.5 juta dollar AS.


Koran New York Times, Kamis (13/10/2011), melaporkan bahwa pria itu punya dua alasan untuk menyamar sebagai seorang tunawisa dan mengganggu para sopir untuk meminta uang receh. Pertama, sejak istrinya yang berumur 70 tahun meninggal pada Mei, dia mengatakan kegiatannya meminta-meminta itu membantunya mengalahkan kesepian. Alasan lain, kata pria 97 tahun itu, ia menyumbangkan semua uang yang dia peroleh kadang-kadang hingga 250 dollar per hari – untuk sebuah badan amal yang membeli pasokan medis untuk anak-anak di Kuba.
 

Selama delapan dekade kariernya, ia telah bekerja sama dengan Jackie Gleason dan Woody Allen dan muncul di Late Night bersama David Letterman. Ia bahkan masih tampil secara teratur dan mengatakan kepada New York Times bahwa ia terbang ke Chicago pekan lalu untuk bermain selama dua malam di sebuah klub lokal.
 

Corey mendapat julukan ‘profesor’ sandiwara sejak tahun 1940-an. Trademark adalah black tail, sebuah dasi string, sepatu hak tinggi dan tatanan rambut orang-orangan sawah.
 

Harian New York Times melaporakn, ia santun kepada orang yang memberinya uang receh di jalan. Ia selalu mengungkapkan terima kasih dan mengatakan kepada mereka, “See you later, alligator.”  Corey telah pergi ke Kuba untuk memberi sumbangan dan memasang foto-foto di dinding rumahnya ketika bersama Fidel Castro.

 
Meskipun ia tidak memberi banyak informasi tentang posisi keuangannya, agennya selama lebih dari 50 tahun, Irvin Arthur, yang kini berusia 85 tahun, mengatakan, ia tidak perlu mengemis di jalanan untuk mendapatkan uang. Dia mengatakan, “Itu bukan masalah uang. Bagi Irwin, ini merupakan sebuah perluasan dari penampilannya.”

 
Sejumlah orang mengenal komedian itu meskipun penampilannya berantakan. Namun kebanyakan berpikir dia hanyalah seorang pengemis..

Wednesday, November 30, 2011

Berbagi Tak Harus Berkantong Tebal

Posted by admin on June 21st, 2011

Bukan bermula dari harta yang selalu harus melimpah ternyata untuk berbagi. Kami mulai dari sedikit ilmu dan pengalaman kami menangani pendidikan dan pelatihan anak anak Al Azhar sebelumnya. Kami mulai dengan membuat pelatihan motivasi belajar. Kami ramu dengan permainan – permainan dan materi keilmuan sehingga membuat acara ini menarik. Alhamdulillah, dengan setetes ilmu itu akhirnya menjadi binaran binaran cahaya semangat adik adik kami yang yatim dan duafa. Alhamdulillah tak terhingga, lebih dari 50 event berbagi yang kami jalani sejak februari 2009. Alhamdulillah sampai saat ini ada 30 temen temen muda yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kamu bisa jadi yang ke 31, 32, 33, dan seterusnya nanti sampai jutaan anak muda Indonesia ikut dalam gerakan ini So, ga melulu berbagi itu masalah duit kok. Setiap kita punya banyak hal yang bisa dibagi. Kita bisa berbagi dengan berbagai macam cara, antara lain:

Berbagi ide : memberi ide-ide cemerlang untuk memajukan acara pelatihan motivasi belajar yang selama ini kami kembangin.

Berbagi tenaga: menjadi fasilitator kelompok atau team support untuk menjadi pelaksana di hari H Sejuta Motivasi Anak Negeri.

Berbagi skill: mungkin kamu punya skill bagus di bidang bahasa inggris, matematika, kesehatan, desain, seni atau apapun itu kamu bisa melatih adik2 di panti agar bakat mereka di bidangnya masing-masing terasah dengan optimal.

Berbagi gift: menjadi penyedia hadiah untuk anak2 yatim dan duafa bisa dalam 4 bentuk:

*kue ulang tahun,mengingat anak2 di panti jarang diberikan penghargaan saat acara ulang tahunnya. Salah satu bagian acara adalah surprize party buat anak2 yang ultah di bulan tersebut

*gift personal, untuk tiap anak (biasanya dalam bentuk makanan, perlengkapan pribadi atau alat tulis atau barang2 yang disesuaikan dengan kebutuhan anak di panti tsb)

*doorprize kegiatan, hadiah untuk anak2 yang mampu menjawab pertanyaan trainer, atau yang berani tampil ke depan

*makanan, untuk makan siang bersama untuk anak dan pengurus panti serta tim yang terlibat epos pada hari itu

Berbagi semangat berbagi: datang dalam acara Sejuta Motivasi Anak Negeri, bermain dan belajar berbagi bersama kami dan lalu menyebarkan informasi tentang kegiatan kami ke orang-orang si sekelilingmu.

Berbagi dana: membantu menitipkan dana kegiatan, seberapapun jumlahnya, yang kemudian kami gabung dengan dana partisipan yang lain sehingga melengkapi seluruh kebutuhan kegiatan ini.